suatukajian tentang jual beli makanan dan minuman yang mendekati masa kadaluarsa yang di tinjau dari hukum Islam. B. Alasan Memilih Judul Adapun beberapa alasan yang mendasari penulis untuk membahas dan meniliti masalah ini dalam bentuk skripsi adalah sebagai berikut : 1. Alasan Objektif a.
– Fitnah Dajjal di akhir zaman kelak sangatlah mengerikan. Dajjal akan mempengaruhi orang-orang yang lemah imannya akan menjadi korban dan masuk ke dalam lingkar fitnahnya. Berbeda dengan orang beriman, sebelum munculnya Dajjal, ia akan tetap menjadi orang yang beriman. Orang-orang beriman akan bertahan selama fitnah Dajjal terjadi yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Dari Nawwas bin Sam’an RA, dari Rasulullah SAW di dalamnya termaktub, “Kami bertanya, Wahai Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi?’ Beliau menjawab, ’40 hari, satu hari bagaikan setahun, sehari bagaikan sebulan, sehari bagaikan sepekan, dan sisa hari-harinya sebagaimana hari-hari kalian biasanya.’ Kami bertanya, Wahai Rasulullah, sehari yang bagaikan setahun itu, apakah cukup bagi kami salat sehari saja?’ Beliau menjawab, Tidak, tentukanlah untuk hari itu sesuai kadarnya.’” HR. Muslim Tidak itu saja, dalam rentang waktu tersebut, akan terjadi pula kelaparan dan paceklik. Dari Asma’ binti Yazid RA, dia berkata, “Kami bersama Nabi SAW di rumah beliau, maka beliau bersabda, Di tahun ketiga sebelum munculnya Dajjal, langit menahan sepertiga air hujannya dan bumi menahan sepertiga tumbuhannya. Di tahun kedua sebelum keluarnya Dajjal, langit menahan dua pertiga air hujannya dan bumi menahan dua pertiga tumbuhannya. Setahun sebelum keluarnya Dajjal, langit menahan seluruh air hujannya dan bumi menahan seluruh tumbuhannya sehingga tidak tersisa satu pun makhluk yang bersepatu khuf atau makhluk berkuku kecuali pasti mati.” HR. Ahmad dalam kondisi tersebut, lantas apa makanan orang-orang beriman? Dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedi Akhir Zaman, Dr. Muhammad Ahmad Al-Mubayyadh menceritakan tentang makanan yang akan dimakan oleh orang-orang beriman di akhir zaman kelak. Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadis berikut. Dari Aisyah RA, “Bahwasanya Rasulullah SAW menceritakan kondisi sulit dan dahsyat yang terjadi menjelang munculnya Dajjal. Aku bertanya, Wahai Rasulullah, di manakah orang Arab pada waktu itu?’ Beliau menjawab, Wahai Aisyah, orang Arab pada saat itu sangat sedikit jumlahnya.’ Aku bertanya lagi, Makanan apakah yang mencukupi orang-orang beriman pada waktu itu?’ Beliau menjawab, Apapun yang mencukupi para malaikat, yakni tasbih ucapan subhanallah, takbir ucapan Allahu Akbar, tahmid ucapan alhamdulillah, dan tahlil ucapan la ilaha illallah.’ Aku bertanya, Harta apakah yang paling baik pada waktu itu?’ Beliau menjawab, Seorang budak yang kuat, yang mampu mencukupi kebutuhan air minum tuannya. Adapun makanan, maka tidak ada makanan pada saat itu’.” HR. Ahmad Halaman 1 2
padafasa akhir zaman ini. Mengapakah Allah SWT mengaitkan tentang masa yang telah berada di penghujungnya, dengan kebenaran dan kesabaran? Ini sebagai isyarat kepada kita bahawa dunia akhir zaman ini dipenuhi dengan ujian. Abu Hurairah ra meriwayatkan bahawasanya Rasulullah ﷺ bersabda: ، ُ نامَزَلا بَرَا َ ق َ ت َ
Jakarta - Ketika kemunculan Dajjal kelak, Nabi SAW menyebutkan bahwa orang-orang beriman nantinya akan menyantap makanan dan minuman tertentu, lantaran manusia diterjang kelaparan dampak kemarau panjang. Apa itu?Disebutkan dalam 'Asyarah Yantazhiruhal 'Aalam 'Indal Muslimin wal Yahuud wan Nashaara karya Manshur Abdul Hakim yang diterjemahkan oleh Abdul Hayyie el-Kattani dan Uqinu Attaqi, terdapat tanda sebelum kemunculan Dajjal, di antaranya menurunnya perekonomian dunia resesi.Adapun pengaruh yang ditimbulkan dari resesi yaitu badai kelaparan yang melanda seluruh manusia di berbagai belahan bumi. Dikatakan, hal itu disebabkan karena hujan yang tak turun sehingga tumbuhan tidak menghasilkan buahnya. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW yang sejak lama telah memberitahukannya. Dalam riwayat dari Asma binti Yazid Al-Anshariyah, ia berkata "Saat itu Nabi SAW sedang berada di rumahku. Beliau menyebut-nyebut tentang Dajjal. Kemudian beliau menuturkan,إِنَّ بَيْنَ يَدَيْهِ ثَلَاثَ سِنِينَ سَنَةٌ تُمْسِكُ السَّمَاءُ ثُلُثَ قَطْرِهَا وَالْأَرْضُ ثُلُثَ نَبَاتِهَا وَالثَّانِيَةُ تُمْسِكُ السَّمَاءُ ثُلُثَيْ قَطْرِهَا وَالْأَرْضُ ثُلُثَيْ نَبَاتِهَا وَالثَّالِثَةُ تُمْسِكُ السَّمَاءُ قَطْرَهَا كُلَّهُ وَالْأَرْضُ نَبَاتَهَا كُلَّهُ فَلَا يَبْقَى ذَاتُ ضِرْسٍ وَلَا ذَاتُ ظِلْفٍ مِنْ الْبَهَائِمِ إِلَّا هَلَكَتْ وَإِنَّ أَشَدَّ فِتْنَتِهِ أَنْ يَأْتِيَ الْأَعْرَابِيَّ فَيَقُولَ أَرَأَيْتَ إِنْ أَحْيَيْتُ لَكَ إِبِلَكَ أَلَسْتَ تَعْلَمُ أَنِّي رَبُّكَ قَالَ فَيَقُولُ بَلَى فَتَمَثَّلَ الشَّيَاطِينُ لَهُ نَحْوَ إِبلِهِِ كَأَحْسَنِ مَا تَكُونُ ضُرُوعُهَا وَأَعْظَمِهِ أَسْنِمَةً قَالَ وَيَأْتِى الرَّجُلَ قَدْ مَاتَ أَخُوهُ وَمَاتَ أَبُوهُ فَيَقُولُ أَرَأَيْتَ إِنْ أَحْيَيْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأَحْيَيْتُ لَكَ أَخَاكَ أَلَسْتَ تَعْلَمُ أَنِّي رَبُّكَ فَيَقُولُ بَلَى فَتَمَثَّلَ لَهُ الشَّيَاطِينُ نَحْوَ أَبِيهِ وَنَحْوَ أَخِيهِArtinya 'Menjelang kemunculannya, selama tiga tahun terjadi peristiwa besar. Pada tahun pertama, langit tidak menurunkan sepertiga airnya dan bumi menahan tumbuhnya sepertiga tahun kedua, langit menahan dua pertiga airnya dan bumi menahan dua pertiga tumbuhannya. Pada tahun ketiga, langit menahan seluruh airnya dan bumi menahan pertumbuhan seluruh tanamannya. Akibatnya, seluruh hewan ternak besarnya malapetaka kala itu, sampai-sampai ketika Dajjal menemui seseorang, dia berkata, "Seandainya aku hidupkan untamu, apakah kamu mengakui bahwa aku Tuhanmu?" Orang itu menjawab, "Ya." Maka, setan-setan menjelma menjadi mirip untanya dalam keadaan sehat wal afiat, gemuk, dan penuh dia Dajjal mendatangi seseorang yang ditinggal mati oleh saudara dan ayahnya, lalu berkata kepadanya, "Seandainya aku hidupkan ayahmu dan saudaramu itu, apakah kamu mengakui bahwa aku ini Tuhanmu?" Orang itu menjawab, "Ya." Maka, setan-setan menjelma menyerupai ayah dan saudaranya.'Asma lalu mengatakan, 'Kemudian Rasulullah SAW keluar karena ada keperluan, sedangkan hati para hadirin sangat tergetar oleh sabda beliau. Setelah beliau kembali, aku berkata kepada beliau, 'Rasulullah, engkau telah membuat hati kami terenyuh dengan kisah tentang Dajjal.'Lalu beliau berujar,وَإِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا حَيٌّ فَأَنَا حَجِيحُهُ وَإِلَّا فَإِنَّ رَبِّي خَلِيفَتِي عَلَى كُلِّ مُؤْمِنٍArtinya 'Kalau dia muncul sementara aku masih hidup, akulah yang melawannya. Dan jika dia muncul ketika aku sudah meninggal, Allah-lah semata yang akan memelihara semua orang yang beriman.'Asma berkata, 'Rasulullah, kami membuat adonan tepung, tapi kami tidak memanggangnya menjadi roti kecuali jika kami lapar. Bagaimana dengan kaum mukminin pada masa itu?'Beliau menjawab,يَجْزِيهِمْ مَا يَجْزِى أَهْلَ السَّمَاءِ مِنَ التَّسْبِيحِ وَالتَّقْدِيسِArtinya "Mereka akan cukup kenyang dengan apa yang cukup bagi penghuni langit, yaitu membaca tasbih dan taqdis." HR AhmadDari hadits tersebut bisa diketahui bahwasanya Allah SWT menakdirkan agar hujan tak turun dan pepohonan tidak berbuah, sehingga bencana kelaparan pun terjadi menjelang keluarnya cobaan tersebut terjadi, Rasulullah SAW mengemukakan bahwa tasbih dan taqdis mensucikan Allah SWT adalah makanan serta minuman bagi orang yang Kitab Al-Masih Al-Muntazhar wa Nihayah Al-Alam karya Abdul Wahab Abdussalam Tawilah dan diterjemahkan oleh Subhanur, dalam hadits lainnya juga dikatakan bahwa makanan orang mukmin saat Dajjal muncul yakni 1 tasbih, 2 tahmid, 3 takbir, 4 tahlil, serta 5 Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi SAW menyebut kelaparan akan terjadi di depan Dajjal sebelum Dajjal keluar. Mereka bertanya, "Harta apa yang paling baik ketika itu?" Beliau menjawab, "Anak kuat yang dapat memberi minum kepada keluarganya, sedangkan makanan tidak ada."Lalu mereka bertanya lagi, "Apa makanan kaum mukminin ketika itu?" Nabi menjawab, "Tasbih, takbir, dan tahlil." Aisyah berkata, "Lalu di mana bangsa Arab ketika itu?" Beliau menjawab, "Arab pada waktu itu amat sedikit." HR AhmadJuga hadits dari Hasan, Rasulullah SAW bersabda, "Makanan kaum mukminin pada hari itu adalah tasbih, tahmid, tahlil, taqdis, dan takbir." HR Nu'aim bin Hamad
MAKANANORANG BERIMAN DI AKHIR ZAMAN Fitnah Dajjal akan menjadi fitnah yang benar-benar mengerikan di akhir zaman kelak. Dajjal akan mempengaruhi
AKHIR zaman. Suatu masa dimana usia kehidupan di bumi tak lama lagi akan berakhir . Saat itu pula terjadi perubahan dalam tatanan kehidupan manusia. Yang paling mencolok sebelum masa punah itu berakhir adalah datangnya Dajjal. Makhluk yang akan menjadi fitnah terbesar di akhir zaman. Saat makhluk itu akan muncul, terjadi kekeringan yang cukup panjang selama tiga tahun berturut-turut di atas permukaan bumi. Sehingga menyebabkan kekeringan dan kelaparan. Pasalnya, tanpa air, tumbuhan dan ternak tidak dapat bertahan hidup. Apalagi, sudah dijelaskan dalam hadist di atas bahwa Allah memerintahkan bumi untuk menahan tumbuh-tumbuhan untuk tumbuh di atasnya. “Sesungguhnya tiga tahun sebelum kemunculan Ad-Dajjal, di tahun pertama, langit menahan sepertiga air hujannya, bumi menahan sepertiga hasil tumbuhannya, dan di tahun kedua, langit menahan dua pertiga air hujannya, dan bumi juga menahan dua pertiga hasil tanamannya. Dan di tahun ketiga langit menahan seluruh yang ada padanya dan begitu pula bumi, sehingga binasalah setiap yang memiliki gigi pemamah dan kuku.” “Kisah Dajjal”- Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani; Pustaka Imam Asy-Syafi’i; hlm. 92. Makna dari binasalah setiap yang memiliki gigi pemamah dan berkuku adalah hewan yang dapat memberi protein bagi manusia. Hewan-hewan seperti kambing, domba, sapi kerbau dan Unta akan binasa karena mereka juga tidak memiliki makanan untuk bertahan hidup. Bagaimana dengan makanan kaum mukmin? Allah SWT akan mencukupkan perut mereka dengan makanan layaknya makanan penghuni langit Malaikat. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya “Akan tetapi mereka membaca tasbih dan mensucikan Allah, dan itulah makanan dan minuman kaum beriman saat itu, tasbih dan taqdis.” HR. Abdul Razzaq, ath-Thayalisi, Ahmad, Ibnu Asakir. Semoga informasi ini menjadi pegetahuan baru bagi pembaca setia I-Yunik. Jika ada tanda kemunculan Dajjal lainnya berdasarkan sumber, maka silakan tambah di kolom komentar. Terimakasih sudah berkunjung. [] Sumber infoyunik
Kemusnahanmereka ini berlaku di bahagian akhir tahun 2030. Selepas bantuan Allah untuk menghapuskan golongan bathil ini, ummat Islam akan menghadapi zaman kegemilangan dan kedamaian serta keadaan agama kembali disempurnakan semula persis keadaan semasa Zaman Rasullullah saw.
Tout au long de la Bible, la nourriture joue un rôle important. Manger, ce n’était pas simplement permettre à son corps de se nourrir. C’était un acte intimement lié à la sainteté et Dieu a parfois utilisé la nourriture pour faire passer Ses messages. N’êtes-vous pas curieux de savoir ce que l’on mangeait aux temps bibliques ? Découvrons ensemble quelques uns des aliments qui se sont possiblement trouvés dans l’assiette de Jésus ! Le raisin et son vin Le raisin n’étai pas une denrée aussi essentielle à la survie que le blé, mais il occupe une place de choix dans la Bible. Le pays d’Israël jouissait d’un climat favorable à la viticulture, à l’instar des autres pays producteurs de vins comme la Grèce, l’Italie, la France ou la Californie. Grâce à ce raisin, on buvait à l’époque des quantités importantes de vin moins alcoolisé que celui d’aujourd’hui, qui était d’ailleurs fabriqué grâce au foulage des pieds. Le vin était aussi largement utilisé dans les traitements médicaux. Les dattes Dans la traditions juive, le dattier symbolise la vie. La Bible nous apprend que lorsque les Israélites entrèrent en terre promise, il y poussait des dattiers. Le miel de dattes était fabriqué en faisant bouillir des dates dans de l’eau, en les égouttant dans un linge et en faisant doucement réduire le jus obtenu. Les figues La figue se mangeait toute l’année fraîche vers le milieu de l’été à l’époque de la moisson, séchée pour être manger en voyage et tassée comme une pâte de fruit 1 Chronique 1241. Elle constituait donc un aliment bon marché. Son sucre était par ailleurs une source rapide d’énergie. Par ailleurs, on utilisait aussi la sève du figuier pour faire cailler le lait de brebis ou de chèvres. Les olives et l’huile Aux temps de la Bible, l’huile d’olive connaissait de multiples usages elle servait à consacrer les rois, elle servait de cosmétiques, de remède, de combustible pour éclairer les maisons… Lorsque les Israélites entrèrent dans le pays, il leur avait été promis qu’ils y trouveraient des vergers d’oliviers Deutéronome 611. Les grenades Au vu de sa couleur et de sa forme, la grenade peut concourir au titre du fruit le plus beau d’Israël. Les grenades n’était pas seulement mangées, elles servaient aussi d’objet de décoration. On les utilisait parfois pour les accrocher à l’ourlet de la robe du grand prêtre Exode 2833-34 ou comme ornements des portes du lieu Très Saint dans le Temple de Salomon 1 Rois 718. Le poisson Comme il était évidemment difficile d’assurer la fraîcheur du poisson lors de son transport, les produits de pêche semblent ne pas avoir figuré dans la nourriture de l’Israël ancien, si ce n’est pour les populations habitants à proximité des lieux de pêches. Mais autour du lac de Galilée, la pêche et le poisson tenaient une place importante dans la vie des habitants. Il apparaît d’ailleurs lors d’un des miracles de Jésus, où il multiplia le pain et les poissons pour nourrir la foule affamée. Plusieurs références bibliques nous autorisent à penser que Pierre, l’un des 12 disciples de Christ, était d’ailleurs le propriétaire d’un véritable commerce de pêche Luc 57, Marc 120… ! Le pain La Bible mentionne plusieurs sortes de pain. Le “pain” d’Exode 2923 dont le nom hébreu kikar désigne quelque chose de rond, était probablement assez semblables aux galettes de pains très plates que l’on fabrique encore aujourd’hui dans les pays du Moyen-Orient. Les pains que Jésus a partagé à la foule dans Marc 638 avaient peut-être cette forme ronde. Bien évidemment, ces quelques aliments ne représentent qu’une infime partie de la nourriture que l’on pouvait retrouver aux temps bibliques. On pourrait aussi énoncer le lait, la viande, les herbes et épices comme la moutarde ou le cumin, le miel… autant de produits que vous pourrez tous retrouver dans le livre Les nourritures aux temps de la Bible qui vous fera découvrir ce que mangeaient les Anciens et vous familiarisera aux temps de la Bible au travers de la cuisine ! La rédac’ vous recommande – Le livre Les nourritures aux temps de la Bible pour découvrir les produits et recettes du temps de la Bible ! – Le livre Les recettes juives de ma grand-mère dans lequel Sylvie Cohen livre les recettes juives traditionnelles au rythme des nombreuses fêtes du calendrier hébraïque. – Le livre La vie quotidienne aux temps de Jésus, un livre original d’illustrations vivantes, de cartes et de photographies de la Terre Sainte, ainsi que de textes inspirés de faits historiques pour comprendre comment fonctionnait la société de l’époque.
Dari‘Aisyah radiyalaahu ‘anhuma ia berkata: “Ketika diturunkan ayat-ayat di akhir-akhir surat Al-Baqarah tentang riba (ayat 275 dst) , Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluar ke masjid dan membacakannya kepada masyarakat. Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemudian mengharamkan perdagangan khamer, minuman keras. 5) 4. Memakan
– Fitnah Dajjal di akhir zaman kelak sangatlah mengerikan. Dajjal akan mempengaruhi orang-orang yang lemah imannya akan menjadi korban dan masuk ke dalam lingkar fitnahnya. Berbeda dengan orang beriman, sebelum munculnya Dajjal, ia akan tetap menjadi orang yang beriman. Orang-orang beriman akan bertahan selama fitnah Dajjal terjadi yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Dari Nawwas bin Sam’an ra, dari Rasulullah SAW di dalamnya termaktub “Kami bertanya, Wahai Rasulullah berapa lama Dajjal tinggal di bumi? Beliau menjawab 40 hari, satu hari bagaikan setahun, sehari bagaikan sebulan, sehari bagaikan sepekan dan sisa hari-harinya sebagaimana hari-hari kalian biasanya. Kami bertanya Wahai Rasulullah sehari yang bagaikan setahun itu apakah cukup bagi kami shalat sehari saja? Beliau menjawab Tidak, tentukanlah untuk hari itu sesuai kadarnya”, HR. Muslim. Tidak itu saja, dalam rentang waktu tersebut, akan terjadi pula kelaparan dan paceklik. Dari Asma’ binti Yazid ra, dia berkata “Kami bersama Nabi SAW di rumah beliau maka beliau bersabda di tahun ketiga sebelum munculnya Dajjal, langit menahan sepertiga air hujannya dan bumi menahan sepertiga tumbuhannya. Di tahun kedua sebelum keluarnya Dajjal, langit menahan dua pertiga air hujannya dan bumi menahan dua pertiga tumbuhannya. Setahun sebelum keluarnya Dajjal, langit menahan seluruh air hujannya dan bumi menahan seluruh tumbuhannya sehingga tidak tersisa satu pun makhluk yang bersepatu khuf atau makhluk berkuku kecuali pasti mati”, HR. Ahmad. dalam kondisi tersebut, lantas apa makanan orang-orang beriman? Dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedi Akhir Zaman, Dr. Muhammad Ahmad Al-Mubayyadh menceritakan tentang makanan yang akan dimakan oleh orang-orang beriman di akhir zaman kelak. Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadis berikut. Dari Aisyah ra, “Bahwasanya Rasulullah SAW menceritakan kondisi sulit dan dahsyat yang terjadi menjelang munculnya Dajjal. Aku bertanya Wahai Rasulullah di manakah orang Arab pada waktu itu? Beliau menjawab Wahai Aisyah, orang Arab pada saat itu sangat sedikit jumlahnya. Aku bertanya lagi, Makanan apakah yang mencukupi orang-orang beriman pada waktu itu? Beliau menjawab, Apapun yang mencukupi para malaikat yakni tasbih ucapan subhanallah, takbir ucapan Allahu Akbar, tahmid ucapan alhamdulillah, dan tahlil ucapan la ilaha illallah. Aku bertanya, Harta apakah yang paling baik pada waktu itu? Beliau menjawab, Seorang budak yang kuat yang mampu mencukupi kebutuhan air minum tuannya. Adapun makanan, maka tidak ada makanan pada saat itu”, HR. Ahmad. Sedangkan dalam hadis lain disebutkan bahwa dengan makanan malaikat, Allah akan menghilangkan rasa lapar yang melanda hamba-Nya. Dari Ibnu Umar ra, “Bahwa Rasulullah SAW pernah ditanyai tentang makanan orang-orang beriman pada zaman berkuasanya Dajjal. Beliau menjawab, makanan malaikat. Mereka bertanya, Apa makanan malaikat itu? Beliau menjawab, Makanan mereka adalah ucapan mereka dengan tasbih dan taqdis menyucikan Allah. Siapa saja yang ucapannya pada hari itu tasbih dan taqdis maka Allah pasti menghilangkan kelaparan darinya sehingga dia tidak takut kelaparan”, HR. Al-Hakim. Itulah makanan yang akan digunakan oleh orang-orang beriman saat Dajjal datang di akhir zaman kelak. Yaitu makanan malaikat yang berupa tasbih, takbir, tahmid dan tahlil. Dengan makanan malaikat tersebut, niscaya Allah akan mengangkat rasa lapar yang menimpa orang-orang beriman ketika fitnah Dajjal berlangsung. Islami.*
Hidupbijak di akhir zaman ~ Kita ada dan sedang menuju ke ujung akhir dari zaman ini. Menuju ke sana butuh komitmen dan tekad yang kuat. Tentu apa yang telah dipaparkan oleh para nabi di dalam Perjanjian Lama, oleh Tuhan Yesus dalam ke empat Injil Sinopsis, dan oleh para rasul di dalam Perjanjian Baru tentang peristiwa akhir zaman atau peristiwa eskatologis pasti digenapi.
Berbahagialah orang-orang Islam yang kian terasing di akhir zaman. Islam ilustrasi JAKARTA – Rasulullah ﷺ telah mengabarkan kepada umatnya bahwa pada akhir zaman Islam akan kembali datang dalam keadaan terasing. Dan orang-orang yang masuk ke dalam keterasingan itu akan lebih beruntung. Dikutip berdasakan laman Saaid pada Jumat 26/2, dari kitab Al-Ghurabaa karya Imam Al-Ajuri, dalam sebuah riwayat disebutkan إن الإسلام بدأ غريبا وسيعود كما بدأ فطوبى للغرباء» قيل من الغرباء يا رسول الله؟ قال " النزاع من القبائل Dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Islam muncul pertama kali dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing pula, maka beruntunglah orang-orang yang terasing." Abdullah berkata, "Dikatakan, "Siapakah orang-orang yang terasing itu?" beliau menjawab "Orang-orang yang memisahkan diri dari kabilah-kabilah yang sesat." Dari Abdullah bin Amru, dia berkata, “Pada suatu hari saat matahari terbit aku berada di dekat Rasulullah ﷺ, lalu beliau bersabda يَأْتِي قَوْمٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ نُورُهُمْ كَنُورِ الشَّمْسِ، قَالَ أَبُو بَكْرٍ نَحْنُ هُمْ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ لاَ وَلَكُمْ خَيْرٌ كَثِيرٌ وَلَكِنَّهُمْ الْفُقَرَاءُ وَالْمُهَاجِرُونَ الَّذِينَ يُحْشَرُونَ مِنْ أَقْطَارِ اْلأَرْضِ، ثم قَالَ طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ، طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ، قِيْلَ مَنْ الْغُرَبَاءُ؟ قَالَ نَاسٌ صَالِحُونَ فِي نَاسِ سَوْءٍ كَثِيرٍ مَنْ يَعْصِيهِمْ أَكْثَرُ مِمَّنْ يُطِيعُهُمْ "Akan datang suatu kaum kepada Allah pada hari kiamat nanti. Cahaya mereka bagaikan cahaya matahari. Abu Bakar berkata, "Apakah mereka itu kami wahai Rasulullah?" Rasulullah bersabda, "Bukan, tapi kalian mempunyai banyak kebaikan. Mereka adalah orang-orang fakir yang berhijrah. Mereka berkumpul dari berbagai penjuru bumi". Kemudian beliau bersabda, "Kebahagian bagi orang-orang yang terasing, kebahagiaan bagi orang-orang yang terasing". Ditanyakan kepada beliau, "Siapakah orang-orang yang terasing itu?" Beliau ﷺ bersabda, "Mereka adalah orang-orang shalih, yang jumlahnya sedikit di antara manusia yang buruk. Orang yang menentang mereka lebih banyak dari pada orang yang menaatinya." Al-Hasan رضي الله عنه berkata, "Orang beriman di dunia seperti orang asing tidak takut akan penghinaan, dan tidak bersaing dalam kemuliaannya. Sumber saaid
Mvx2l. s3tv0un1v9.pages.dev/411s3tv0un1v9.pages.dev/82s3tv0un1v9.pages.dev/59s3tv0un1v9.pages.dev/252s3tv0un1v9.pages.dev/286s3tv0un1v9.pages.dev/62s3tv0un1v9.pages.dev/267s3tv0un1v9.pages.dev/327
makanan orang beriman di akhir zaman